GARUT, Tarogong Kidul – Wakil Bupati Garut Putri Karlina menegaskan pentingnya keseriusan dalam menghadapi musim penghujan dan permasalahan sampah di Kabupaten Garut. Hal tersebut disampaikan saat dirinya memimpin Apel Gabungan di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (27/10/2025).
Dalam amanatnya, Wabup Putri menyoroti meningkatnya potensi bencana akibat perubahan cuaca ekstrem serta rendahnya kesadaran sebagian pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia mengingatkan agar kegiatan kebersihan tidak hanya dilakukan secara simbolis.
“Sabtu kemarin kita melaksanakan kegiatan bersih-bersih sampah, namun ternyata bagi sebagian orang masih dianggap sebagai kegiatan seremonial belaka,” ujarnya dengan nada tegas.

Putri Karlina menekankan bahwa menjaga kebersihan merupakan bagian dari keimanan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” Ia mengingatkan bahwa setiap individu dapat menghasilkan hampir satu kilogram sampah setiap hari, yang jika dikalikan dengan jumlah penduduk Garut akan menciptakan volume sampah yang sangat besar.
“Sampah sebenarnya bisa dikelola, bahkan tanpa harus memiliki tempat penampungan besar,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Wabup juga menekankan pentingnya penerapan program Eco Office di seluruh instansi pemerintahan. Menurutnya, Eco Office bukan hanya sekadar indikator kinerja (KPI) bagi Dinas Lingkungan Hidup, melainkan wujud nyata tanggung jawab ASN terhadap kelestarian lingkungan.
“Saya meminta seluruh SKPD menerapkan konsep Eco Office secara utuh, menuju Zero Waste Office di tahun 2026,” tegasnya.
Ia juga menyoroti praktik open dumping atau pembuangan sampah terbuka yang masih terjadi di beberapa wilayah, karena dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan dan lingkungan.
“Open dumping bukan hanya menyebabkan penumpukan sampah, tetapi juga menjadi sumber penyakit serta memicu ledakan gas metana yang memperparah efek rumah kaca,” ungkapnya.
Menutup amanatnya, Wabup Putri menyerukan agar seluruh pimpinan perangkat daerah benar-benar berkomitmen menjalankan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
“Mohon keseriusannya dalam memilah dan mengelola sampah. Jangan sampai saya yang serius sendiri, karena kalau begitu, hasilnya tidak akan berarti apa-apa,” pungkasnya.

