Jumat, November 7, 2025
BerandaBeritaKapolres Garut Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana, Perkuat Sinergi Lintas Sektoral Hadapi Hidrometeorologi...

Kapolres Garut Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana, Perkuat Sinergi Lintas Sektoral Hadapi Hidrometeorologi dan Gempa Bumi

GARUT – Dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut menggelar Apel Gelar Pasukan Siaga Tanggap Bencana Hidrometeorologi dan Gempa Bumi Tahun 2025, bertempat di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, pada Selasa (4/11/2025).

Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Garut, AKBP Yugi Bayu Hendarto, dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Kepala Kantor Kemenag, pejabat tinggi pratama, camat se-Kabupaten Garut, serta unsur TNI, Polri, BPBD, relawan kebencanaan, dan instansi vertikal lainnya.

Dalam amanatnya, Kapolres Yugi menegaskan bahwa Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi, meliputi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin puting beliung, serta gempa bumi. Kondisi geografis Garut yang terdiri dari pegunungan, aliran sungai, dan kawasan pesisir menuntut seluruh unsur terkait untuk selalu siaga dan tanggap terhadap potensi bencana.

“Apel dan gladi lapang ini bukan sekadar simulasi teknis, tetapi menjadi wujud nyata penguatan koordinasi lintas sektoral dan komitmen bersama dalam membangun kesiapsiagaan serta ketangguhan masyarakat menghadapi bencana,” ujar Kapolres Garut.

Lebih lanjut, Kapolres menyampaikan tiga pesan penting dalam kegiatan tersebut, yakni:

Seluruh unsur pelaksana—baik TNI, Polri, BPBD, pemerintah daerah, maupun masyarakat—harus memahami peran dan tanggung jawab masing-masing dalam penanggulangan bencana.

Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antarlembaga agar saat bencana terjadi, langkah penanganan dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan terpadu.

Memperkuat deteksi dini dan respons cepat untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian materi.

Ia juga menegaskan komitmen Polres Garut dalam memperkuat langkah preventif dan responsif, melalui patroli di wilayah rawan bencana, peningkatan kesiapan personel, dan pemanfaatan teknologi informasi untuk mempercepat penyebaran peringatan dini.

“Mari kita bangun budaya tanggap, tangguh, dan gotong royong dalam menghadapi setiap ancaman bencana. Kegiatan ini harus menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial antarinstansi dan masyarakat,” ajaknya.

Sementara itu, Panitia Pelaksana dari BPBD Kabupaten Garut, Abud, menjelaskan bahwa pelaksanaan apel dan gladi lapang ini berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana serta Keputusan Bupati Garut Nomor 100.3.3.2/KEV.352-BPBD/2025 mengenai penetapan Status Siaga Darurat Bencana.

Abud menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi dan gempa bumi, yang berlaku sejak 6 Oktober 2025 hingga 30 April 2026.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan kesiapan seluruh entitas kebencanaan—baik personel, sarana prasarana, maupun logistik—serta memperkuat sistem koordinasi dan komunikasi di tingkat daerah,” ujarnya.

Apel tersebut melibatkan unsur SKPD, TNI, Polri, instansi vertikal, BUMN, BUMD, pelaku usaha, media, akademisi, dan relawan kebencanaan, sebagai bentuk sinergi kolektif dalam mewujudkan Garut yang lebih tangguh dan siap menghadapi potensi bencana di musim penghujan.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments