GARUT – Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ihat Solihat, meresmikan berdirinya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Cinta yang berlokasi di Kecamatan Karangtengah. Acara peresmian berlangsung meriah dengan pemotongan pita sebagai tanda dimulainya operasional layanan tersebut. Kehadiran SPPG di desa ini diharapkan menjadi salah satu terobosan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya bagi ibu hamil, balita, serta keluarga prasejahtera yang rentan mengalami masalah gizi.
Dalam sambutannya, Ihat Solihat menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Desa Cinta beserta seluruh pihak yang telah mendukung lahirnya program ini. Menurutnya, inisiatif ini menunjukkan kepedulian nyata terhadap pemenuhan gizi masyarakat desa yang masih menjadi persoalan mendasar di berbagai wilayah Garut. Ia menegaskan bahwa persoalan gizi tidak hanya menyangkut ketersediaan makanan, melainkan juga kualitas, kandungan nutrisi, serta kebersihan makanan yang dikonsumsi.
Lebih jauh, Ihat menekankan pentingnya menjaga higienitas dalam setiap tahap penyediaan makanan, mulai dari proses pengolahan, penyajian, hingga distribusinya. Menurutnya, makanan yang bergizi tidak akan bermanfaat maksimal bila tidak dikelola dengan baik. Bahkan, jika aspek kebersihan diabaikan, makanan bisa menimbulkan penyakit dan justru membahayakan kesehatan masyarakat. Karena itu, ia mengingatkan agar seluruh pengelola SPPG senantiasa menerapkan standar kebersihan yang ketat dan disiplin.
Selain memberikan pesan mengenai pentingnya gizi dan kebersihan makanan, Ihat juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam program ini. Ia berharap para orang tua, khususnya ibu hamil dan menyusui, bisa memanfaatkan layanan SPPG dengan baik sehingga anak-anak mereka tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Upaya pemenuhan gizi yang dilakukan sejak dini diyakini akan berdampak besar pada kualitas sumber daya manusia Garut di masa depan.
Ihat juga mengungkapkan harapannya agar SPPG Desa Cinta dapat berjalan secara berkelanjutan, bukan hanya seremonial atau program sesaat. Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada konsistensi pelaksanaan serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat setempat. Ia menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi secara rutin agar program dapat terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Kehadiran SPPG di Desa Cinta mendapat sambutan positif dari masyarakat. Mereka menilai fasilitas ini akan membantu meningkatkan kesadaran pentingnya gizi seimbang, terutama dalam mengurangi angka stunting yang masih menjadi tantangan serius di Kabupaten Garut. Dengan adanya dukungan dari DPRD dan pemerintah desa, warga berharap SPPG dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk mengembangkan program serupa demi terciptanya masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.