GARUT, Tarogong Kidul – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, memantau langsung pelayanan Keluarga Berencana (KB) dengan metode kontrasepsi jangka panjang Medis Operasi Wanita (MOW) di Klinik Bunda Alya, Jalan Raya Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Sabtu (13/9/2025). Dalam kegiatan ini, ia hadir bersama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana.

Dalam kunjungannya, Syakur menekankan pentingnya pengendalian jumlah penduduk sejak dini agar generasi mendatang lahir dalam kondisi sehat dan ideal. Ia menyebut program KB kali ini difokuskan pada ibu-ibu berusia di atas 40 tahun yang berisiko tinggi jika kembali hamil.
“Faktanya, Angka Kematian Ibu di Garut itu tinggi. Kalau kita mencegah mereka melahirkan, ini kan ada yang usia 40 atau 43 tahun, itu usia yang sensitif, risikonya tinggi. Nah, ini kita cegah dengan cara seperti ini,” ujar Syakur.

Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengikuti program KB tanpa sepenuhnya bergantung pada pemerintah. “Masyarakat yang sadar dengan risikonya itu, cobalah melakukannya secara mandiri, jangan semua sama pemerintah,” tegasnya.
Kepala DPPKBPPPA Garut, Yayan Waryana, menambahkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program KB, khususnya MOW, cukup tinggi. Pada pelayanan kali ini, pihaknya menargetkan 80 peserta. “Kita setiap dua bulan sekali dan selalu banyak, berarti animonya cukup besar,” katanya.
Yayan menjelaskan bahwa target MOW tahun 2025 mencapai 300 akseptor dan bahkan melampaui target provinsi. Program ini diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi, khususnya dari pasangan usia subur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), program KB di Garut menunjukkan hasil signifikan dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) yang berada di angka 1,12. Dengan capaian itu, Garut menempati peringkat ke-15 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. “Kalau LPP di 1,12 Kabupaten Garut itu di peringkat ke-15 dari 27 kabupaten/kota. Jadi masih banyak juga yang melebihi angka 1,12,” jelasnya.
Selain MOW, metode kontrasepsi lain seperti IUD dan implan juga banyak diminati masyarakat perkotaan. DPPKBPPPA Garut juga berencana melaksanakan pelayanan Metode Operasi Pria (MOP) pada November mendatang. Yayan mengapresiasi peran petugas dan kader KB yang dinilai aktif menjaring calon akseptor. “Mereka langsung bukan hanya sekadar mencari, tapi juga langsung membawa dan mengantarkan,” pungkasnya.