GARUT, Tarogong Kidul – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut, Aris Munandar, bersama Bupati Garut dan unsur Forkopimda menemui massa aksi dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Garut Menggugat di Lapangan Setda Garut, Selasa (2/9/2025).
Dalam dialog terbuka tersebut, mahasiswa menyampaikan berbagai tuntutan terkait transparansi anggaran, kode etik dewan, serta peningkatan kualitas pembangunan daerah. Menanggapi hal itu, Aris Munandar menegaskan bahwa DPRD Garut siap menjawab aspirasi mahasiswa dengan langkah nyata.
“Kami di DPRD berkomitmen untuk melaksanakan transparansi anggaran dan membuka ruang pertanggungjawaban hasil reses secara nyata. Semua itu akan kami publikasikan agar masyarakat dapat mengawasi,” ujar Aris Munandar.
Menjawab aspirasi mahasiswa, Ketua DPRD menyampaikan bahwa pihaknya segera merevisi peraturan tata tertib serta menyelesaikan aturan tentang kode etik dan tata beracara dewan. Langkah ini, menurut Aris, penting untuk memperkuat integritas lembaga legislatif dan menjaga kepercayaan publik.
Ia juga menegaskan bahwa DPRD akan melaporkan hasil reses secara tertulis, sehingga aspirasi masyarakat yang telah dihimpun anggota dewan benar-benar tercatat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam pertemuan itu, sejumlah poin disepakati, antara lain:
- DPRD Kabupaten Garut siap melaksanakan transparansi kinerja dan pertanggungjawaban anggaran melalui publikasi media.
- DPRD akan melaporkan secara tertulis hasil reses anggota dewan.
- DPRD segera merevisi peraturan tata tertib serta menyelesaikan peraturan kode etik.
- Pemkab Garut memprioritaskan peningkatan IPM melalui program pendidikan dan beasiswa.
- Bupati segera menyelesaikan kekosongan jabatan di SKPD.
- Aparat Penegak Hukum diminta menjamin kebebasan berpendapat tanpa tindakan represif.
Koordinator Lapangan Aliansi Mahasiswa, Adrian Hidayat, menyampaikan bahwa dari enam tuntutan, beberapa di antaranya langsung berkaitan dengan DPRD Garut.

“Poin-poin yang kami sampaikan terutama terkait DPRD sudah diakomodir. Harapannya komitmen ini benar-benar dijalankan,” tegas Adrian.
Aksi yang diikuti sekitar 600–700 massa ini berjalan tertib dan kondusif, sehingga menjadi contoh demonstrasi damai di Garut.
Di akhir pertemuan, Ketua DPRD Garut kembali menegaskan bahwa pihaknya akan menjaga komunikasi dengan mahasiswa dan masyarakat.
“Dialog seperti ini sangat penting. DPRD akan selalu terbuka untuk berdiskusi demi kebaikan bersama, khususnya dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan bertanggung jawab,” pungkas Aris Munandar.